Sabtu, 03 Mei 2014

lompat jauh dan lompat tinggi



SEJARAH
Lompat jauh  dan lompat tinggi termasuk dalam cabang olahraga atletik. Cabang olahraga atletik dipopulerkan oleh bangsa Yunani pada masa Eropa Klasik yaitu tahun 776 SM. Masyarakat Eropa memberikan apresiasi dan perhatian yang tinggi terhadap cabang olahraga ini sehingga atletik semakin lama semakin berkembang hingga seperti saat ini.

A.  LOMPAT JAUH
Sebagai wadah untuk mengadakan olimpiade-olimpiade atletik, pemerintah membentuk badan dan organisasi khusus untuk olehraga lompat jauh. Badan pengelola yang dibentuk din Amerika adalah AAU (Amateur Athletic Union). Badan pengelola ini dibubarkan pada tahun 1970. Badan tersebut digantikan oleh organisasi bernama The Athletic Congres (TAC). Nama ini kemudian diganti dengan nama USA Track and Field (USATIF).
Pada taraf internasional dibentuk sebuah badan bernama IIAF pada tahun 1912. Badan ini mengadakan kejuaraan-kejuaraan indoor maupun outdoor. Organisasi ini juga mengadakan kejuaraan Eropa, Pan-America Games, dan Commonwealth Games.  Awalnya, kejuaraan yang diadakan hanya memperbolehkan para peserta laki-laki. Namun, pada tahun 1928 wanita mulai diperbolehkan mengikuti kejuaraan.
Meski cabang olahraga athletik muncul pada tahun 776 SM, olahraga lompat jauh rupanya sudah ada sejak zaman Yunani Kuno pada ajang Olimpik. Namun, pada saat itu teknik lompat jauh tidak sama seperti teknik lompat jauh masa kini. Lompat jauh semakin disempurnakan sampai seperti yang kita kenal saat ini. Pada tahun 1869, olahraga athletik mulai dipertandingkan dalan Oloimpiadae Athletik Modern. 
Organisasi pengelola olahraga athletik di Indonesia dibentuk dengan nama PASI (Persatuan Athletik Seluruh Indonesia). Seiring denganh perkembangan perkembangan athletik di dunia, lompat jauh mulai diajarkan di sekolah-sekolah secara formal dan masuk sebagai salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Seorang pemecah rekor lompat jauh sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada tahun 665 SM, pemuda bernama Chionis bedrhasil memecahkan rekor lompat jauh, yaitu 7,5 meter. Pada zaman athletik modern, rekor saat ini dipegang oleh athlet bernama Michael Anthony Powell (Mike). Lahir di Philadelphia10 November 1963. Hingga saat ini, ia tetap menjadi pemegang rekor dunia untuk cabang olahraga lompat jauh. Ia merupakan salah satu pendiri American Track and Field Athlete. Rekornya diraih pada ajang World Championship in Athletics tahun 1991 di Tokyo, Jepang. Dengan hasil lompatan sejauh 8,95 meter. Mike mendapat penghargaan pada James E, Sillivan Award and BBC Sports Personality of the Year Overseas Personality Award. Pada tahun 1992 di Barcelona, ia mendapat medali perak sama seperti pada saat ia mengikuti kejuaraan di tahun 1988. Di tahun 1993, Mike kembali meraih kemenangan dengan mendapatkan medali emas. Ia menempati posisi ketiga dalam kejuaraan dunia dan memperoleh medali perungggu. Namun, setelah tahun 1996, Mike menyatakan pensiun dari dunia olahraga. Setelah itu, ia berniat kembali lagi pada olimpiade tahun 2004  tetapi sayangnya usah tersebut tidak berhasil. Ia kembali meneruskan tugasnya di Universitas California.


B.  LOMPAT TINGGI
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga athletik yang lebih mengedepankan unsur ketrampilan, kelenturan serta sedikit kekuatan. Cabang olahraga ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas hingga ke seluruh penjuru dunia. Salah satu buktinya adalah dimasukkannya cabang. olahraga lommpat tinggi dalam berbagai event olahraga internasional.
Lompat sejenis ini mengacu pada trek dan lapangan dimana athlete mencoba untuk melompat setinggi mungkin persaingan ini terbuka untuk pria maupun wanita, walaupun mereka biasanya bersaing dalam even terpisah. Ini juga merupakan even Olimpiade kuno, antara kejadian asli di kompetisi Olimpiade yang diselenggarakan di Yunani Kuno.
Dikenal sejak abad ke-19. Pertama kali diperkenalkan pada acara olimpiade di masa Yunani. Diselenggarakan di Skotlandia, tercacat rekor lompat tinggi adalah 1.69 meter.  Memerkenalkan gaya gunting. Memasuki abad ke-20, teknik gaya gunting sudah diperbaharui oleh seorang warga Irish, Amerika, yaitu M. F Sweeney’s. Gaya ini disebut Eastern cut off, yang cara melompatnya menyerupai gaya gunting. Sweeney berhasil menciptakan rekor lompatan setinggi 1,97 meter pada tahun 1895.
M. F. Horine juga menciptakan gaya baru yang dikenal dengan gaya Gunting Barat. M. F. Horine berhasil menciptakan rekor baru lompatan setinggi 6 kaki 7 inchi pada tahun 1912.  
Pada tahun 1960, dalam pelaksanaan Olimpiade di Roma, dari 17 pelompat yang berhasil masuk babak final 14 orang diantaranya.



I.               LOMPAT JAUH
1.  Teknik Lompat Jauh
Teknik Awalan
Awalan atau ancang-ancang dilakukan untuk mendapat kecepatan yang tinggi pada waktu akan melompat. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berakselerasi dengan kecepatanya. Teknik ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Dalam teknik ini pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Sewaktu menumpu, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan harus kuat, cepat, dan aktif. Keseimbangan badan juga harus diperhatikan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan badan.
Teknik Melayang
Gerakan melayang dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu keseimbangan. Teknik melayang dapat dilakukan dengan sikap jongkok atau sikap bergantung. Dalam sikap jongkok, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, disusul oleh kaki tumpu. Kemudian sebelum mendarat, kedua kaki dibawa ke arah depan.
Sementara dalam sikap bergantung, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.
Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, pelompat harus berupaya mendatat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga, badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang bisa berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.
2.                 Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45 meter dan lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang 1,22 m dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang 9 m dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
3.                 Keterangan ukuran lapangan
-       Panjang bak lompat 9 m
-       Lebar bak lompat = 2,75 m
-       Lebar lintasan awalan = 1,22 m
-       Lebar papan tumpu = 20 m
-       Panjang papan tumpu = 1,22 m
-       Bak lompat diisi dengan pasir
4.                 Macam macam gaya dalam lompat jauh
-       Gaya jongkok
-       Gaya berjalan di udara (walking in the air)
-       Gaya menggantung  (snapper)
5.                 Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
-       Jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
-       Menggunakan  kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
-       Diusahakan melayang selama mungkin
-       Waktu mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
-       Yuri mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal atau diskualifikasi
-       Yuri mengangkat bendera putih jika lompatan benar.
6.                 Peraturan Lompat Jauh
-       Lintasan awalan lompat jauh lebar minimum 1,22 m dan panjang 45 m.
-       Panjang papan tolakan 1,22 m : lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
-       Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 meter dari tepi dengan bak pasir pendaratan. 
-       Lebar tempat pendaratan minimum 2,5 jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.
-       Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas papan tolakan. 
-       Bila peserta perlombaan dari 8 orang, setiap peserta diperbolehkan melompat 3 kali giliran dan 8 pelompat dengan lompatan terbaik, dapat melompat 3 kali lagi untuk menentukan pemenang. Bila peserta hanya  orang atau kurang, semua peserta harus melompati 6 kali giliran. Semua lompatan diukur dan titik bebas terdekat di bak psir/pendaratan yang dibuat oleh etiap bagian badan ke garis tolakan dalam posisis siku-siku terhadap garis tolakan tersebut. Peserta diberi waktu (1 giliran) lompat hanya selama 1,5 menit. Lompatan yang sama (tie) ditentukan dengan meilhat hasil lompatan terbaik ke dua, bila masih sama (tie) dilihat lompatan terbaik ke tiga, bila masih sama (tie) dilihat lompatan terbaik ke empat dan seterusnya, sampai diketahui pemenangnya.
-       Diskualifikasi 
§  dipanggil 3 menit belum melompat
§  setelah melompat, kembali ke arah awalan
§  menumpu dengan 2 kaki
§  mendarat diluar bak lompat


II.         LOMPAT TINGGI

1.     Gaya Lompatan Tinggi
Sama seperti lompat jauh, di dalam cabang atletik lompat tinggi dikenal juga beberapa gaya yang didasarkan pada gaya sang atlit saat ia bergerak melayang di udara. Adapun gaya-gaya tersebut, antara lain sebagai berikut;
·        Gaya Gunting atau Scissors Style
Gaya ini dikenal juga dengan nama Swenney Style sebab tokoh bernama Swenney lah yang merubahnya dari nama gaya jongkok menjadi gaya gunting. Adapun cara melakukannya cukup mudah, si atrlut melompat dan mengambil awalan mulai dari tengah. Kemudian ia melompat dengan menggunakan tumpuan pada kaki kirinya dan ia akan mendarat dengan kaki yang sama. Saat ia ada di dudara, ia akan berputar ke arah kanan dan kemudian mendarat ke arah kiri, dan terakhir badannya kembali sama seperti pada awalan tadi.
·        Gaya Guling atau Western Roll Style
Gaya yang satu ini kurang lebih sama dengan gaya gunting dimana tumpuan kaki jatuh ada pada kaki yang kiri dan apabila dimulai dengan kaki kanan maka yang mendarat juga bagian kanan. Hanya saja, awalan gaya ini berbeda. Tidak dari tengah seperti gaya gunting melainkan dari samping.
·        Gata Straddle
yakni sebuah gaya yang dimulai dengan cara menikung dengan cepat. Tujuan awalan pada gaya ini adalah untuk mempersiapkan tolakan, mempersiapkan sudut lepas landas serta menciptakan arah horizontal yang kemudian akan diubah menjadi kecepatan bertikal atau ke atas. Pada proses tolakannya, gaya ini menekankan pada penggunaan 1 kaki yang paling kuat. Adapun tujuan tolakan pada gaya ini adalah untuk memperoleh saat tepat memutar untuk bisa melewati mistar, untuk merubah gerak datar atau horizontal menjadi arah atas atau vertical. Sementara itu, sikap badan dengan gaya ini cenderung terlentang dengan kedua kaki yang menggantung dan dibuat lemas. Saat mendarat, atlit akan mengusahakan agar yang pertama kali jatuh adalah sisi bahu dan juga punggung. Apabila pendaratannya di atas pasir maka yang tiba terlebih dahulu adalah kaki yang selanjutnya berguling ke arah depan kemudian menumpu pada bagian pundah bahu bagian kanan.
·        Gaya Fosbury Flop
Pada gaya yang satu ini, awalan dilakukan dengan sangat cepat, dengan cara sedikit melingkar atau menikunf. Langkah awalannya sekitar 7 sampai 9 langkah saja. Tolakan pada gaya ini sama dengan gaya lainnya yakni dengan menggunakan bantuan kedua tangan untuk mengangkat berat badan ke atas. Tolakan kaki dilakukan di bagian kiri mistar. Adapun sikap badan di bagian atas mistar adalah terlentang dan kaki dibuat menggantung lemas. Sementara itu, dagu ditarik ke bagian dada dan punggung atlit diusahakan ada di atas mistar dengan menyerupai busur yang melintang.
2.     Skema Umum Lapangan Lompat Tinggi
·         Jalur ancang-ancang dan area/tempat bertolak
-Syarat-syarat :
1.     Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15m kecuali dalam perlombaan minimumnya adalah 20m.
2.     Bila kondisi mengijinkan panjang minimum harus 25m
3.     .Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan tempat bertolak/ bertumpu harus tidak melebihi 1: 250 dalam arah ke pusat mistar lompat.
4.     Daeran bertumpu/bertolak haruslah yang datar

Ø Tiang Lompat
1.     Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan asalkan mereka itu kaku-kekar.
2.     Tiang memiliki penopang yang kaku dan kokoh untuk misatar
3.     Tiang lompat haruslah cukup tinggi untuk melebihi tiang sebenarnya terhadap mana mistar lompat dinaikkan dengan minimum 10cm
4.     Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4.00 m juga tidak melebihi dari 4.04 m.
5.     Tiang lompat/tiang harus tidak dipindah selama perlombaan berlangsung kecuali bila wasiit memikirkan bahwa apakah tempat bertumpu ataukah tempat pendratan menjadi tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perlombaan harus dilakukan hanya setelah satu ronde/ babak telah lengkap selesai dilakukan.
·         Penopang dan Mistar
-Syarat-syarat :
1.             Penopang harus datar dan segi empat 4 cm lebar kali 6 cm panjang.
2.             Penopang harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan.
3.             Mistar lompat harus terbuat dari fiberglass atau materi atau bahan lain yang cocok namu bukan dari metal, bagian tengahnya / potongan melintangnya bulat silindris kecuali pada kedua ujung mistar.
4.             Berat maksimum mistar lompat tinggi harus 2 kg.
5.             Garis tengah/ diameter pada bagian mistar yang bulat silindris haruslah 30mm ( kurang lebih 1mm )
6.             Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian yaitu bagian batang yang silindris dan dua buah ujung mistar, yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud meletakkannya pada penopang pada tiang lompat.ssss
7.             Ujung mistar lompat harus duduk dan terletak di atas sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat denn\gan mudah akan jatuh ke tanah baikdi depan maupun di belakang.
8.             Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi/ geseran antara mereka dengan permukaa mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai pir/ pegas apapun.
·         Tempat Pendaratan
-Syarat-syarat :
1. Tempat pendaratan tidak berukuran kurang dari 5m x 3m.
2. Tempat pendaratan harus tidak lebih sempit / kecil dari pada 6m x 4m x 0.7 m
3.    Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi
1) Mistar Lompat 
     Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.

2) Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki
     Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.

3) Tiang Lompat
     Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.

4) Tempat Mendarat
   Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan.

5) Peraturan Lain 
    Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.

6) Peserta
    Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.  

4 komentar:

  1. mau tnya, kalau perbandingan kemiringan jalur awalan lompat jauh berapa

    BalasHapus

  2. Ingin belajar komputer via online ? Kunjungi saja website kami di asianbrilliant.com, Belajar Komputer, Kursus Online

    Butuh guru untuk mengajar anak-anak dirumah ? kami memfasilitasi 1000 guru untuk anak-anak ayah dan bunda, silahkan kunjungi website kami di smartsukses.com, Les Privat, Les Private, Bimbingan Belajar

    BalasHapus
  3. terima kasih ya buat artikelnya :) bermanfaat banget..

    BalasHapus